Artikel Respirasi Terapi Renang Untuk Pengobatan Asma

Artikel Respirasi

Terapi Renang Untuk Pengobatan Asma

KELOMPOK 2

BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang

Olahraga adalah salah satu cara untuk menjaga daya tahan tubuh untuk tetap segar bugar. Olahraga memang sangatlah penting untuk menjaga tubuh dari berbagai penyakit. Olahraga membuat tubuh tampak lebih sehat dan biasanya orang yang rutin melakukan olahraga akan tampak awet muda. Melakukan olahraga tidak di perlukan biaya yang lebih, misalnya saja renang. Renang merupakan salah satu olahraga air yang cukup di gemari. Dengan berenang, seluruh tubuh akan ikut bergerak. Melakukan olahraga renang akan sangant bermanfaat terutama untuk orang – orang yang mempunyai penyalit asma. Banyak para ahli mengemukakan olahraga renang dapat membantu mengurangi bahkan menyembuhkan asma.

Pada sebagian besar orang yang menderita penyakit ini, akan di batasi aktifitasnya agar asmanya tidak kambuh. Dengan demikian akan sangat membatasi aktifitas mereka. Olahraga renang di pilih sebagai alternatif karena dengan renang tubuh akan mengapung di air sehingga tidak begitu memerlukan tenaga yang ekstra, misalnya saja lari. Selain itu, olahraga renang juga dapat memperkuat otot – otot tubuh dan lain sebagainya.

Pada makalah ini, kami akan membahas lebih banyak mengapa olahraga renang adalah olahraga yang baik untuk penderita asma. Selain itu, kami juga akan memberikan berbagai macam manfaat bagi tubuh dari olahraga renang ini.

  1. Tujuan

Tujuan kami menyusun makalah ini adalah supaya pembaca khususnya mahasiswa dapat menganalisa dan meneliti apa manfaat atau kegunaan dari terapi renang untuk pengobatan penyakit asma.

  1. Manfaat

Dengan menyusun makalah ini maka akan dapat mebuat pembaca utuk lebih mencari dan menganalisa suatu penelitian-penelitian alternative baru dan dapat mengaplikasikannya.

 

BAB II

ISI

  1. Renang merupakan salah satu olahraga air dengan menggerakan seluruh otot – otot tubuh.
  2. Manfaat Renang bagi Penderita Asma

Bagi penderita asma pada saat melakukan olahraga renang, akan melatih otot – otot  pernapasan mulai dari dada, perut, bahu dan pundak semuanya ikut bergerak sehingga dapat  memperbaiki kondisi. Sebagian besar serangan asma dipicu oleh udara kering, tetapi hal ini tidak terjadi saat berenang karena pernapasan terjadi di dekat permukaan air. Uap air membuat udara yang masuk tidak kering.Renang juga dapat membangkitkan percaya diri serta semangat hidup penderita asma dan secara psikologis akan mengurangi resiko serangan asma.

  1. Manfaat Lain
  • Membakar lemak

Olahraga air merupakan cara yang ampuh untuk membakar lemak. Sebab, saat berenang, misalnya, tubuh harus bergerak melawan air. Berenang jarak pendek sekalipun sudah cukup melibatkan sebagian besar otot-otot tubuh, yang sama artinya dengan membakar lemak yang ada dalam tubuh. Menurut penelitian, sekitar 25% kalori bisa terbakar dengan melakukan olahraga renang.

  • Mengurangi ketegangan sendi

Keuntungan lainnya adalah berkurangnya ketegangan pada sendi-sendi. Penelitian menunjukkan bahwa berolahraga di dalam air dengan ketinggian sebatas pinggang dapat mengurangi ketegangan sendi hingga 50 persen, dan 75 persen jika dalamnya air sebatas dada.

  • Membantu proses persalinan

Renang juga baik untuk ibu hamil. Air yang menopang berat badan si ibu hamil amat berguna di trimester terakhir kehamilan, untuk memudahkan proses persalinan kelak

BAB III

PEMBAHASAN

  1. Asma dan Terapi Renang
  1. renang adalah olah raga yang melatih seluruh otot pernapasan. Mulai dari dada, perut, bahu dan pundak semuanya ikut bergerak sehingga bisa memperbaiki kondisi pada penderita asma.
  2. sebagian besar serangan asma dipicu oleh udara kering. Hal ini tidak terjadi saat berenang, karena pernapasan terjadi di dekat permukaan air. Uap membuat udara yang masuk tidak kering.
  3. beberapa penderita asma merasa rendah diri karena aktivitas fisiknya terbatas. Berenang bisa membangkitkan percaya diri serta semangat hidup, dan secara psikologis akan mengurangi risiko serangan.
  1.  Peran Perawat

Sebagai perawat dalam memang perlu untuk lebih menganalisa dan mencari suatu penelitian-penelitian lain atau alternative lain terkait dalam bidang kesehatan. Dalam menghadapi kasus diatas sebagai perawat kita memang perlu mengaplikasikan alternative tersebut selama berimbas baik dan tidak menimbulkan kontraindikasi atau menimbulkan dampak yang lebih buruk bagi pasien.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

PENUTUP

  1. Kesimpulan

Olahraga renang adalah salah satu olahraga sekaligus obat alternatif yang baik bagi penderita asma. Dengan berenang, penderita asma dapat mengurangi frekuensi munculnya penyakit asma. Sebab dengan melakukan renang seluruh otot – otot bergerak juga memperkuat otot jantung. Selain itu, dengan olahraga renang dapat membangkitkan rasa percaya diri bagi penderita asma. Tak hanya untuk penderita asma, olahraga renang juga akan sangat membantu bagi mereka yang kelebihan berat badan, mengurangi ketegangan sendi serta memudahkan persalinan bagi ibu hamil.

  1. Saran

Dari haisl analisa tersebut kami ingin menghimbau untuk para calon-calon atau perawat agar lebih berusaha mencari alternative-alternative pengobatan lain yang dapat berguna dan berdmpak baik bagi kemajuan kesehatan pasien-pasien kita.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

http://shahnaz-cinta.blogspot.com/2010/04/manfaat-olah-raga-renang.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Berenang

www.detik-health.com

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LAMPIRAN

Renang Meredakan Penyakit Asma

Renang banyak manfaatnya untuk kesehatan, karena dengan renang seluruh tubuh bergerak, kelompok otot-otot besar akan digunakan seperti otot perut, otot lengan, pinggul, pantat dan paha. Renang baik untuk mereka yang memiliki riwayat penyakit asma, kelebihan berat badan, hamil dan orang yang lanjut usia. Karena, ketika berenang seluruh berat badan ditahan air (mengapung), sehingga sendi-sendi tubuh tak terlalu berat menopang badan. Dengan renang akan terlatih menggunakan pernapasan secara efisien.

Renang dimulai dengan melakukan pemanasan terlebih dahulu, agar tubuh siap bergerak. Pemanasan akan membuat suhu tubuh dan detak jantung meningkat perlahan-lahan. Lakukan pemanasan dengan berjalan-jalan sekitar kolam renang selama 10 menit, lalu regangkan sedikitnya 15 kali hitungan setiap otot. Peregangan salah satu upaya menghindari kram. Lakukan pemanasan dan peregangan selama 5-10 menit, lalu teruskan dengan berenang selama 20-40 menit tanpa henti.

Bagi penderita penyakit asma, renang sangat membantu untuk meredakan atau bahkan untuk penyembuhan penyakit asma. Karena dengan melakukan renang maka akan melatih seluruh otot pernapasan mulai dari dada, perut, bahu dan pundak semuanya ikut bergerak sehingga bisa memperbaiki kondisi pada penderita asma. Sebagian besar serangan asma dipicu oleh udara kering, tetapi hal ini tidak terjadi saat berenang karena pernapasan terjadi di dekat permukaan air. Uap air membuat udara yang masuk tidak kering.Renang juga dapat membangkitkan percaya diri serta semangat hidup penderita asma dan secara psikologis akan mengurangi resiko serangan asma.

Penyakit asma dapat terkontrol apabila memenuhi 6 kriteria berikut:

  1. Tidak pernah atau jarang mengalami gejala harian (maksimal 2 kali/minggu)
  2. Tidak pernah terbangun karena asma
  3. Tidak pernah atau jarang menggunakan obat pelega nafas (maksimal 2 kali/minggu)
  4. Dapat melakukan aktivitas dan latihan fisik secara normal
  5. Hasil tes fungsi paru-paru normal atau mendekati normal
  6. Tidak pernah mengalami serangan asma.

Renang yang dilakukan selama 3-5 kali seminggu dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dan paru-paru. Agar bisa memperoleh manfaat renang, hendaklah berenang dengan benar. Dengan renang, tubuh akan membakar kalori sekurang-kurangnya 275 kalori/jam.

Kenapa Renang Bisa Ringankan Asma?

AN Uyung Pramudiarja – detikHealth
Michael Phelp (foto: beijing2008)

Jakarta, Penyakit asma kadang membatasi aktivitas fisik karena takut terlalu lelah dan akhirnya penyakitnya kambuh. Renang adalah salah satu solusi meringankan penyakit asma. Kenapa harus olahraga renang?
Serangan asma bisa dipicu oleh aktivitas fisik yang berlebihan. Banyak penderita asma yang mengalaminya saat melakukan olahraga berat, sehingga disebut juga Exercise Induced Asthma (EIA).

Olahraga yang dapat memicu EIA biasanya dilakukan dengan ritme yang cepat dan menguras banyak energi dalam waktu yang singkat. Di antaranya adalah basket, lari cepat (sprint) dan tenis.

Sedangkan olahraga yang jarang menimbulkan EIA contohnya dalah senam dan bersepeda. Sebab, olahraga semacam itu umumnya bisa dilakukan dilakukan secara pelan dan bertahap.

EIA juga tidak pernah terjadi pada olahraga renang. Ketua Dewan Asma Indonesia (DAI), Prof. dr. Faisal Yunus, Ph.D., Sp.P. (K) bahkan membenarkan bahwa renang bisa menyembuhkan asma.

“Ada sejumlah alasan mengapa berenang baik untuk penderita asma,” ungkap Prof. Faisal dalam acara bincang-bincang dengan media menyambut Hari Asma Dunia 2010 hari ini (4/5/2010), yang digelar DAI bersama Yayasan Asma Indonesia dan didukung oleh GlaxoSmithKline Indonesia di Hotel Akmani, Jl Wahid Hasyim, Jakarta.
Kenapa harus renang?

Pertama, renang adalah olah raga yang melatih seluruh otot pernapasan. Mulai dari dada, perut, bahu dan pundak semuanya ikut bergerak sehingga bisa memperbaiki kondisi pada penderita asma.

Kedua, sebagian besar serangan asma dipicu oleh udara kering. Hal ini tidak terjadi saat berenang, karena pernapasan terjadi di dekat permukaan air. Uap membuat udara yang masuk tidak kering.

Ketiga, beberapa penderita asma merasa rendah diri karena aktivitas fisiknya terbatas. Berenang bisa membangkitkan percaya diri serta semangat hidup, dan secara psikologis akan mengurangi risiko serangan.

Kontrol Asma

Namun bukan berarti olahraga lain tidak boleh dilakukan oleh penderita asma. Masih menurut Prof. Faisal, sebenarnya asma tidak perlu menghalangi aktivitas jika terkontrol dengan baik.

“Salah seorang pemain bulutangkis terkenal dari Indonesia adalah penderita asma, namun dia bisa menjuarai All England,” ungkapnya, merujuk mantan atlet nasional Liem Swie King.

Berdasarkan panduan dari Global Initiative for Asthma (GINA), asma dikatakan terkontrol apabila memenuhi 6 kriteria berikut:

  1. Tidak pernah atau jarang mengalami gejala harian (maksimal 2 kali/minggu)
  2. Tidak pernah terbangun karena asma
  3. Tidak pernah atau jarang menggunakan obat pelega (maksimal 2 kali/minggu)
  4. Dapat melakukan aktivitas dan latihan fisik secara normal
  5. Hasil tes fungsi paru-paru normal atau mendekati normal
  6. Tidak pernah mengalami serangan asma.

Untuk dapat memenuhi 6 kriteria tersebut, Prof. Faisal menganjurkan penderita asma untuk rajin memakai obat pengontrol. Salah satunya adalah steroid, yang tersedia dalam bentuk spray.